27 C
Palu
19 Maret 2024
Rumah Belajar

Aktivitas Rumah Belajar Dusun Sisere

Labuan Toposo adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala.  Salah satu dusun di desa itu bernama Dusun Sisere, yang jaraknya sekitar 3 sampai 4 KM dari Labuan Toposo jika ditempuh menggunakan kendaraan bermotor. Akses jalan menuju Dusun Sisere ini merupakan lereng-lereng terjal yang samping kiri dan kanan jalannya ditumbuhi oleh pohon-pohon besar, dan hanya cukup dilewati oleh satu mobil atau truk. Pohon-pohon yang paling banyak ditemui sepanjang jalan adalah pohon durian, sesuai dengan nama Sisere yang dalam bahasa Kaili berarti durian. Dalam perjalanan menuju Sisere, akan ada beberapa aliran sungai yang dilewati, yang mata airnya berasal dari pegunungan yang mengelilingi dusun tersebut.

Dusun Sisere merupakan salah satu wilayah yang masuk dalam intervensi program rekontruksi berbasis komunitas. Program ini merupakan kerjasama antara Solidaritas Korban Pelanggaran Hak Asasi Manusia Sulawesi Tengah (SKP-HAM Sulteng) dan Indonesia untuk Kemanusiaan (IKA), yang sudah berjalan sejak bulan April 2019. Dari program ini, tim penggerak yang ada di Labuan Toposo mendirikan Rumah Belajar di Dusun Sisere. Rumah Belajar ini dibangun sebagai tempat untuk masyarakat dan anak-anak di Dusun Sisere saling berbagi ilmu pengetahuan, dan melakukan kegiatan-kegiatan positif lainnya. Rumah Belajar  ini diresmikan pada bulan Agustus lalu.

Rumah Belajar di Dusun Sisere dibangun berdekatan dengan rumah warga, hal ini  membuat masyarakat dapat lebih mudah mengakses Rumah Belajar tersebut. Tidak jauh dari Rumah Belajar, sekitar 50 meter, terdapat sungai yang biasa digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Seperti mandi, mencuci dan lain sebagainya, kecuali air untuk minum. Disungai tersebut, para remaja yang ada di Sisere membuat bendungan kecil, yang digunakan untuk mandi. Bendungan kecil yang dibuat oleh para remaja di desa itu, kini menjadi tempat anak-anak  menghabiskan waktu setelah pulang sekolah. Bendungan yang dibuat itu tidak begitu besar, dan kedalamannya hanya mencapai pinggul orang dewasa. Meskipun sederhana, anak-anak di Dusun Sisere bisa berenang sepuasnya tanpa harus mengeluarkan biaya.

Aktivitas yang berjalan di Rumah Belajar saat ini adalah latihan samrah atau rebana, yang rutin dilakukan setiap Sabtu dan Minggu sore. Latihan ini dipandu oleh Mariana dan Vian, yang merupakan tim penggerak dari Labuan Toposo. Latihan samrah ini dilakukan sebagai persiapan Maulid Nabi yang akan diadakan di desa tersbut. Sebagian besar anak-anak yang mengikuti latihan itu adalah murid Sekolah Dasar di Dusun Sisere.***

Tulisan terkait

Diskusi Literasi Bencana Desa Soulowe

Rini Lestari

Memupus Stigmatisasi, Menindaklanjuti Pengakuan Presiden atas Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu

SKP-HAM Sulteng

Direktur SKP-HAM Minta Status Kekerasan Seksual kepada Remaja ‘R’ Tidak Boleh Diperdebatkan

SKP-HAM Sulteng

Tinggalkan Komentar