Beranda » Pencegahan Kekerasan Ekstrem » Konsolidasi Program STRIVE bersama Pimpinan Muhammadiyah Poso

Konsolidasi Program STRIVE bersama Pimpinan Muhammadiyah Poso

0 komentar 64 dilihat

SKP-HAM Sulawesi Tengah saat ini mengupayakan pencegahan dan penanggulangan kekerasan ekstrim di Poso salah satunya melalui program Strengthen Rehabilitation-Reintegration Program and Improve Social Cohesion Against Violent Extremism (Program STRIVE). Untuk menguatkan program ini, SKP-HAM Sulawesi Tengah berinsiatif untuk mengajak organisasi/komunitas tingkat lokal. Salah satunya berdialog dengan Ustad Abdu Umar sebagai Pimpinan Daerah Muhammadiyah Poso. SKP-HAM Sulawesi Tengah berkunjung langsung di kediaman Ustad Abdu pada 11 Maret 2025 untuk mengkoordinasikan pelaksanaan program tersebut yang akan mengintervensi langsung di tiga wilayah Kabupaten Poso yakni berada di Kelurahan Kayamanya, Kelurahan Moengko, dan Desa Toini.

Konsolidasi ini bertujuan untuk memetaan situasi dan kondisi terkait isu penanganan dan penanggulangan paham kekerasan ekstrim (PCVE) di Poso dan sekaligus menjajaki potensi kolaborasi dengan Muhammadiyah. Diskusi yang berlangsung lancar ini menunjukkan komitmen bersama untuk mendukung rehabilitasi dan reintegrasi returnee di komunitasnya.

Ustad Abdu Umar menyambut baik Program STRIVE dan menyatakan dukungannya sebagai Pimpinan Muhammadiyah Kabupaten Poso. Pertemuan ini menghasilkan beberapa poin penting terkait potensi kolaborasi.  Pertama, mengawal upaya Koordinasi dengan pihak Kepolisian Sulawesi Tengah, terkait respon surat dari Muhammadiyah Poso kepada Polda untuk membahas penanganan isu terorisme dan kombatan oleh kepolisian. Ustad Abdu mengungkapkan tujuan surat tersebut secara khusus untuk berdialog mengenai standar operasional prosedur (SOP) dalam penanganan teroris dan kombatan di Poso. Kedua, mengidentifikasi potensi penyebaran paham kekerasan ekstrim di Poso. Ketiga, saling berkolaborasi untuk mendukung implementasi program ini dalam hal penguatan ekonomi komunitas melalui pendampingan usaha kecil (Sahib Bisnis) bagi kelompok yang menjadi dampingan SKP-HAM Sulawesi Tengah di tiga desa/kelurahan tersebut.

Sebagai tindak lanjut, SKP-HAM Sulawesi Tengah dan Muhammadiyah mengidentifikasi beberapa saran dan rekomendasi, antara lain:

  • Pentingnya keterlibatan warga Muhammadiyah, hal ini saling mengoptimalkan peran warga Muhammadiyah yang berada di tiga wilayah sasaran program.
  • Mengagendakan foccus group discussion (FGD) dengan kelompok masyarakat lainnya untuk memperkuat imunitas komunitas dalam menangkal paham kekerasan ekstrem di Kabupaten Poso.

Kolaborasi antara SKP-HAM Sulawesi Tengah dan Muhammadiyah ini diharapkan dapat memperkuat upaya rehabilitasi dan reintegrasi returnee serta membangun ketahanan masyarakat Poso terhadap pengaruh paham kekerasan ekstrem.***

Tinggalkan Komentar