Beranda » Pencegahan Kekerasan Ekstrem » Kolaborasi dan Strategi Cegah Ekstremisme di Poso

Rapat Koordinasi STRIVE di Toini

Kolaborasi dan Strategi Cegah Ekstremisme di Poso

0 komentar 16 dilihat

Toini, 20 Mei 2025 — Dalam upaya memperkuat program rehabilitasi – reintegrasi dan meningkatkan kohesi sosial melawan ekstremisme, SKP-HAM Sulawesi Tengah menyelenggarakan rapat koordinasi (rakor) bersama pemerintah Desa Toini dan sejumlah pihak terkait. Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Program STRIVE yang didukung oleh Uni Eropa melalui UNDP Indonesia.

Rapat koordinasi yang digelar di Kantor Desa Toini ini bertujuan memperkenalkan rencana kerja Program STRIVE, menjaring masukan dari para pemangku kepentingan, serta mengidentifikasi tantangan dan potensi di tingkat lokal dalam pencegahan ekstremisme kekerasan.

Kegiatan ini dihadiri oleh unsur pemerintah daerah seperti Kesbangpol, Camat, Kepala Desa dan perangkatnya, BPD, LPM, Bumdes, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta tokoh masyarakat. Dalam suasana diskusi kelompok terfokus (FGD), peserta aktif menyampaikan kondisi dan pengalaman masing-masing desa dalam menghadapi ancaman kekerasan ekstremisme.

Isu dan Tantangan yang Dihadapi

Beberapa poin penting yang mengemuka antara lain pentingnya:

  • Pendataan korban konflik dan keluarga eks-narapidana terorisme (napiter)

  • Penguatan peran orang tua dalam pendidikan anak

  • Pengarusutamaan literasi damai di sekolah

  • Pendekatan persuasif terhadap eks-napiter dan keluarganya

  • Pembinaan eks-napiter secara berkelanjutan

  • Peran strategis Babinsa dan Bhabinkamtibmas dalam deteksi dini

Kepala Desa Toini menyatakan,

“Sampai saat ini belum ada resep yang pas dalam penanganan eks-napiter ini. Semoga melalui program ini dapat mendukung kerja-kerja Desa dalam menangani kekerasan ekstrim.”

rakor desa toini

Memperkenalkan rencana kerja Program STRIVE dan menjalin kolaborasi terkait pencegahan dan penanganan aksi ekstremisme kekerasan.

Peluang dan Pembelajaran Lokal

Meskipun menghadapi berbagai tantangan seperti trauma konflik masa lalu, penyebaran paham radikal melalui media sosial, dan perasaan balas dendam, para peserta juga melihat adanya potensi kuat untuk membangun ketahanan komunitas. Di antaranya melalui literasi damai, penguatan nilai pluralisme, dan penguatan kerja sama antar unsur masyarakat dan aparat keamanan.

Pemerintah Desa juga mengapresiasi pelibatan aktif anak-anak muda dan keluarga eks-napiter dalam pembangunan desa. Kepala Desa Toini menegaskan komitmen mereka untuk memberikan bantuan kepada keluarga eks-napiter sebagai bagian dari pendekatan inklusif.

Rekomendasi ke Depan

Beberapa rekomendasi yang disepakati meliputi:

  • Pelaksanaan Dialog Kampung sebagai ruang rekonsiliasi dan edukasi publik

  • Penguatan peran keluarga dan sekolah dalam menangkal radikalisme

  • Menghidupkan kembali semangat gotong royong khas masyarakat Poso

  • Mendorong kolaborasi lintas sektor sebagai bentuk tanggung jawab kolektif

Rakor ini menjadi tonggak awal kerja bersama yang berkelanjutan. Melalui STRIVE, SKP-HAM bersama pemerintah desa dan masyarakat lokal berharap dapat menciptakan lingkungan yang damai, inklusif, dan tahan terhadap segala bentuk kekerasan ekstrem.

Tinggalkan Komentar